"Sampeyan tahu gak kenapa disebut Gunung Gare? Begare itu bahasa sini artinya pacaran. Di sini dari dulu sampai sekarang banyak orang pacaran, sampai 'tenggelam' ke kebun-kebun teh. Tapi Pol PP sekarang sudah canggih, sudah ada CCTV di tiap pohon teh," jelas Budi (bukan nama sebenarnya) yang jelas-jelas bercanda. Saya kenal Budi baru kemarin. Dia seorang loper koran umur 23 tahun. Dialah yang bikin s
Kebetulan (saya terlalu banyak dapat kebetulan, apa itu masih kebetulan?) saya dikenalkan dengan seorang kenek bus jalur Palembang-Pagaralam, namanya Narto. "Tunggu jam 7 di depan BNI lama," pesannya. Saya naik dari Prabumulih. Target Lahat saya coret karena rasanya tidak ada yang benar-benar menarik di sana. Jadi lebih baik saya langsung ke Pagaralam saja. Ada sih beberapa situs megalitik, tapi saya masih
Saya sempatkan jalan pagi di kota Prabumulih. Baru keluar dari masjid tempat saya tidur, saya langsung ketemu jamu. Sama persis dengan penjual jamu yang banyak di Jawa: pakai sepeda dengan botol-botol jamu di bagian belakang. Pilihan jamunya juga sama, ada beras kencur, ada jamu pahit. Ibu penjualnya dari Jawa tapi logatnya sudah kental Palembang. Saya tanya, ini jamu ramuan Jawa atau Prabumulih Bu? “
"Sampeyan tahu gak kenapa disebut Gunung Gare? Begare itu bahasa sini artinya pacaran. Di sini dari dulu sampai sekarang banyak orang pacaran, sampai 'tenggelam' ke kebun-kebun teh. Tapi Pol PP sekarang sudah canggih, sudah ada CCTV di tiap pohonPagaralam 1: Masuk Bukit Barisan
Kebetulan (saya terlalu banyak dapat kebetulan, apa itu masih kebetulan?) saya dikenalkan dengan seorang kenek bus jalur Palembang-Pagaralam, namanya Narto. "Tunggu jam 7 di depan BNI lama," pesannya. Saya naik dari Prabumulih. Target
© Copyright 2023. trackpacking.com