Kue Lompong adalah salah satu kuliner tradisional khas Purworejo, Jawa Tengah, yang memiliki cita rasa unik dan kelezatan yang tak lekang oleh waktu. Kue ini terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah didapat, seperti tepung beras ketan, daun pisang, dan lompong atau batang talas yang menjadi ciri khasnya. Kue Lompong tidak hanya menawarkan rasa yang lezat, tetapi juga menghadirkan aroma khas yang berasal dari proses pemanggangan menggunakan daun pisang.
Sejarah dan Asal Usul Kue Lompong
Kue Lompong sudah ada sejak zaman dahulu kala dan merupakan warisan budaya yang terus dilestarikan oleh masyarakat Purworejo. Nama “Lompong” berasal dari bahasa Jawa yang berarti batang talas, bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kue ini. Kue ini dahulu sering disajikan dalam acara-acara penting seperti hajatan, pernikahan, dan upacara adat sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.
Proses Pembuatan Kue Lompong
Proses pembuatan Kue Lompong terbilang sederhana namun memerlukan kesabaran dan ketelitian. Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan Kue Lompong:
- Persiapan Bahan: Bahan utama yang digunakan adalah tepung beras ketan, gula merah, lompong (batang talas), kelapa parut, dan daun pisang untuk pembungkus. Tepung ketan dicampur dengan parutan kelapa dan gula merah untuk menghasilkan adonan yang manis dan gurih.
- Pembentukan Adonan: Setelah adonan tercampur rata, potongan kecil lompong dimasukkan ke dalam adonan sebagai isian. Adonan kemudian dibungkus dengan daun pisang yang telah dipanaskan agar lebih lentur dan mudah dibentuk.
- Proses Pemanggangan: Kue yang sudah dibungkus kemudian dipanggang di atas api kecil. Pemanggangan dilakukan dengan hati-hati agar daun pisang tidak terbakar, sehingga kue matang merata dan mengeluarkan aroma yang khas.
- Penyajian: Setelah matang, Kue Lompong siap disajikan. Rasanya yang manis dengan tekstur kenyal dan aroma khas daun pisang menjadikannya hidangan yang istimewa.
Cita Rasa dan Keunikan
Kue Lompong memiliki rasa yang manis dengan sedikit gurih dari kelapa, ditambah dengan tekstur kenyal yang membuatnya unik dibandingkan dengan kue tradisional lainnya. Aroma daun pisang yang terbakar saat proses pemanggangan menambah cita rasa yang khas dan autentik. Lompong atau batang talas yang digunakan sebagai isian memberikan sensasi rasa yang berbeda, sedikit berserat namun tetap lembut di lidah.
Keberlanjutan dan Pelestarian
Saat ini, Kue Lompong tidak hanya ditemukan di Purworejo, tetapi juga di beberapa daerah di Jawa Tengah. Namun, pelestarian kue ini sangat bergantung pada generasi muda yang mau melanjutkan tradisi pembuatan kue tradisional ini. Beberapa kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) di Purworejo terus berupaya memperkenalkan Kue Lompong kepada masyarakat luas, baik melalui pameran kuliner, festival makanan tradisional, hingga penjualan online.
Kue Lompong adalah bukti nyata betapa kayanya warisan kuliner Nusantara. Melalui kue ini, kita bisa menikmati cita rasa otentik Purworejo yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan budaya kuliner tradisional Indonesia. Jika Anda berkunjung ke Purworejo, jangan lupa untuk mencicipi Kue Lompong dan merasakan sendiri kelezatan kue khas yang legendaris ini!