Candi Muara Taus merupakan candi agama Buddha. Candi ini berada di Desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Kota Riau. Kurang lebih 135 KM dari kota Pekanbaru.Kompleks candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter di luar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer yang mengelilingi kompleks ini sampal ke pinggir sungai Kampar Kanan. Di dalam kompleks ini terdapat pula bangunan Candi Tua, Candi Bungsu dan Mahligai Stupa serta Palangka. Kompleks Candi Muara Takus, satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau.
Menurut gambar yang dibuat oleh J.W. Yzerman bersama-sama dengan TH. A.F. Delprat dan Opziter (Sinder) H.L. Leijdie Melvile, di atas bangunan yang terbuat dari bata merah terdapat 8 buah stupa kecil yang mengelilingi sebuah stupa besar. Di atas bangunan yang terbuat dari batu pasir (tuff) terdapat sebuah tupa besar. Di bagian sebelah timur terdapat sebuah tangga yang terbuat dari batu pasir.
Selain bangunan-bangunan di atas, di sebelah utara, atau tepat di depan gerbang Candi Tuo terdapat onggokan tanah yang mempunyai dua lobang. Tempat ini diperkirakan tempat pembakaran jenazah. Lobang yang satu untuk memasukkan jenazah dan yang satunya lagi untuk mengeluarkan abunya. Tempat pembakaran jenazah ini, termasuk dalam pemeliharaan karena berada dalam kompleks percandian. Di dalam onggokan tanah tersebut terdapat batu-batu kerikil yang berasal dari Sungai Kampar. Di di luar kompleks Candi Muara Takus, yaitu di beberapa tempat di sekitar Desa Muarata Takus, juga diketemukan beberapa bangunan yang diduga masih erat kaitannya dengan candi ini.
Di sebuah tulisan yang pernah dimuat di Intisari di tahun '70-an ,pernah diceritakan seorang Arkeolog berkebangsaan Jerman pernah menemukan segerombolan gajah saat malam bulan purnama, berdatangan dari arah bukit lalu mengelilingi Candi Muara Takus seperti orang sedang menyembah. Itu adalah salah satu cerita menarik dari Candi ini. Tertarik? Berkunjunglah!
© Copyright 2023. trackpacking.com